Kehadiran sistem operasi Android yang secara singkat telah berhasil mencuri perhatian pengguna posel cerdas dunia, membuat Nokia terdesak. Banyak kalangan yang mencibir, handset Nokia yang berbasis Symbian tak mampu kalahkan Android, apalgi sebelumnya Nokia juga tergerus oleh BlackBerry dan iPhone.
Namun vendor asal Finlandia tersebut mampu bangkit, dan mulai membuka diri dari sistem operasi selain Symbian. Pilihan pun jatuh pada Maemo5, yang merupakan OS terbuka yang berjalan di kernel Linux. Nokia N900, mungkin menjadi salah satu senjata produsen tersebut, untuk mematahkan mitos kalau Nokia tidak bisa 'hidup' tanpa Symbian.
Pertengahan Februari lalu, okezone berkesempatan mencicipi secara singkat N900 di acara Nokia Showcase 2010, yang digelar di Bangkok, Thailand. Dan kini, okezone berkesempatan untuk menjelajahi lebih dalam 'komputer' dalam genggaman ini.
Hal utama yang menjadi fokus saat N900 masuk ke Indonesia adalah soal kemampuannya menjelajah internet. Dengan kolaborasi antara prosesor ARM Cortex8 600Ghz, dengan browser desktop mini ala Firefox di Fennec, tentu tak bisa disangsikan lagi jika menjelajah di dunia maya menjadi sangat nyaman. Okezone melakukan percobaan dengan dua sistem saat menggunakan internet di N900 ini, yang pertama menggunakan wifi, dan kedua memaksimalkan jaringan milik operator tertentu.
Saat menggunakan wifi di salah satu cafe di bilangan Jakarta, okezone tentu sangat puas sekali menggunakan N900 ini untuk membuka video-video berkapasitas besar, dengan tampilan layar seperti di desktop. Tidak ada cela sedikit pun saat video melakukan buffering dengan sangat cepat. Mengunduh lagu pun bisa dilakukan tanpa menemui hambatan yang berarti. Boleh dikatakan, N900 sangat sempurna.
Namun, lain halnya ketika okezone membuka internet dengan menggunakan jaringan data yang disediakan operator. Boro-boro, melakukan aktivitas unduhan sekaligus membuka fitur lainnya secara bersamaan. Untuk membuka video yang sudah di-kompres sekecil mungkin saja, okezone masih harus menahan kesabaran plus tampilan video yang sangat patah-patah. Kesimpulannya, N900 harus disokong operator yang mumpuni memang untuk memaksimalkan fitur multitasking di ponsel cerdas ini.
Berlanjut ke aplikasi. Nah disini salah satu keunggulan Maemo5 sebagai OS terbuka, pengguna Android harus melihat keunggulan aplikasi di N900. Okelah, Android unggul dengan Android Market yang jumlah aplikasinya sudah mencapai 50 ribu unit, dan Maemo kalah dalam hal jumlah. Akan tetapi, N900 memiliki dua toko aplikasi sekaligus yaitu Maemo store dan Ovi Store milik Nokia, yang okezone pikir cukup untuk memenuhi aplikasi dengan ruang sebesar 32GB tersebut.
Nah, khusus untuk Maemo Store, pengguna benar-benar dimudahkan untuk mencari dan mengunduh aplikasi yang diinginkan. Caranya, cukup masuk ke application manager, dan jrenggg toko ini sudah membaginya menjadi tiga sub, yaitu download, unistall, dan notification. Di sub download pun dibagi menjadi beberapa kategori, dan yang terpenting Anda tak perlu mempunyai akun email tertentu untuk bisa mengunduh di aplikasi tersebut. Apalagi, saat ini aplikasi yang ditawarkan semuannya gratis.
Bisa dibayangkan, game-game mulai dari yang ringan seperti Mario Bros atau game jadul Burger Manager bisa dimainkan di N900. Atau masih ingat dengan game balap yang terkenal di Playstation 1, Crash Bandicot, juga bisa dimainkan di ponsel ini. Aplikasi untuk office pun juga tersedia. Jadi, biar termasuk smartphone, ponsel N900 sangat pas untuk digunakan untuk orang agak gaptek dan atau si tukang oprek.
User interface (UI), N900 juga memiliki kelebihan lain. Pengguna bisa 'mengacak-acak' tampilan dengan sesuka hati, dengan cara yang mudah, cukup geser-geser, jadi deh. Apalagi halaman di N900 yang mencapai 7 slide, membuat pengguna bisa menuangkan kreatifitasnya.
Yang tak kalah penting, fitur video yang menggunakan grafis Power VR, display N900 terlihat sangat jernih. Ditambah widescreen VGA sebesar 800 x 480, menonton video pun bisa dimana saja dan kapan saja. Saking jernihnya video ini, okezone sampai tertipu karena mengira video yang ditampilkan nyaris menyerupai kualitas high definition (HD).
Jangan lupakan juga kamera dengan kekuataan 5 megapixel, yang membuat hasil jepretan Anda bisa mirip dengan kamera digital pocket. Apalagi, N900 juga dibekali dengan fitur langsung unggah, atau langsung kirim.
Tak ada gading yang tak retak. Begitu juga dengan N900 ini, ponsel ini tidak memiliki kemampuan multitouch untuk mendukung layar sentuhnya. Jadi jangan harap Anda bisa membesar dan mengecilkan foto dengan menggunakan tangan, atau membesarkan suara dengan sekali sentuh. Walaupun sejatinya, itu bisa ditutupi dengan fitur multitasking yang tak kalah sangat bermanfaatnya.
Tidak hanya itu, kelemahan lain yang cukup mengganggu adalah, tidak didukungnya ponsel ini untuk melakukan pengecekan pulsa secara singkat, misal *000#. Karenanya, pengguna harus melakukan panggilan untuk mencari informasi jumlah saldo, atau melakukan setting yang terbilang cukup rumit. Untuk masalah ini, beberapa komunitas di berbagai forum sudah membahasnya, ada beberapa solusi yang ditawarkan.
So, jika Anda ingin mencari alternatif ponsel Linux selain Android, N900 ini sangat direkomendasikan. Soal harga, Nokia membanderolnya dengan kisaran harga antara Rp5,7 juta sampai denga Rp6 juta.
KOMPONEN SISTEM INFORMASI
12 tahun yang lalu