LONDON - Maraknya penjualan ponsel cerdas seperti Blackberry ataupun iPhone tentunya berdampak positif terhadap keuangan perusahaan pembuatnya. Namun demikian, meningkatnya ponsel cerdas di tengah pengguna gadget justru menimbulkan bahaya yang lainnya.
Menurut co-CEO Research in Motion (RIM) Mike Lazaridis, meningkatnya penjualan ponsel cerdas suatu saat akan menimbulkan dampak krisis bandwith atau resiko 'tersedak' karena sesaknya gelombang radio. RIM yang juga pembuat Blackberry menghimbau kepada vendor ponsel cerdas untuk membuat fitur yang mampu mengurangi beban bandwith.
"Netbook menggunakan modem broadband dan ponsel cerdas yang kaya akan fitur, membuat lalu lintas data nirkabel telah meledak dan mengancam kejenuhan kapasitas jaringan. Ujung-ujungnya kita akan krisis bandwith," jelas Mike, seperti yang dikutip Reuters, Selasa (16/2/2010).
Mike mencontohkan, krisis bandwith sudah mulai dirasakan di kota-kota besar di Amerika Serikat. Semakin sesaknya pengguna internet broadband, membuat kecepatan transfer data kian hari kian melambat. Apalagi, di saat jam sibuk, ketika hampir semua pengguna menggunakan internet bergerak tersebut.
"Produsen sebaiknya mulai membangun aplikasi dan layanan yang lebih efisien. Tidak ada cara lain agar kita terhindar dari masalah ini ini," tambahnya disela-sela acara Mobile World Congress 2010, di Spanyol.
"Jika kita tidak mulai melestarikan bandwidth, dalam beberapa tahun ke depan kita akan mengalami krisis kapasitas. Dan krisis kapasitas sudah dialami di Amerika Serikat," tandas Mike.
Seperti diketahui, ruang untuk internet broadband terbatas pada gelombang radio atau spektrum yang ada di angkasa. Tidak seperti kabel serat optik, yang dapat membawa kapasitas data besar tergantung kabel yang dipasangnya.
sumber: okezone
KOMPONEN SISTEM INFORMASI
11 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar